Wadakan Fismaba Mesir; Meninggalkan Banyak Pesan Kesan Mengharukan

Wadakan Fismaba Mesir: Meninggalkan Banyak Pesan Kesan Mengharukan
Kakak-kakak Fismabur

Fismaba – Dua bulan telah terlaksana ujian akhir semester di Al-Azhar pada akhir Juni, kini hasil ujian mahasiswa/i dapat dilihat di setiap dinding masing-masing kuliah. Karenanya, Fismaba Mesir menggelar Wadakan untuk para anggota Fismaba yang telah menyelesaikan pendidikan S-1-nya di Mesir pada tahun ini.

Wadakan ini diadakan di Sekretariat Fismaba Mesir pada Jumat, 18 Agustus, dihadiri banyak anggota tiap angkatan, terkhusus angkatan Fismabur (kedatangan 2018), dan teman-teman yang telah berkeluarga turut hadir meramaikan agenda pada petang hari ini: Cak Wahyudi beserta istri, dan Cak Imron yang ditemani istri dan sang buah hati, Maryam.

Wadakan Fismaba Mesir: Meninggalkan Banyak Pesan Kesan Mengharukan

Di momen hangat ini, Kemal selaku Ketua Fismaba Mesir tahun ini tak mau kehilangan momentum sebelum beberapa dari mereka pulang ke Tanah Air. Karena itu, mereka diminta untuk berbicara entah memberi cerita dan pengalaman tentang kehangatan Keluarga Fismaba Mesir, atau memberi pesan kesan untuk teman-teman Fismaba selama di Mesir dan Fismaba. Harapannya agar pesan yang disampaikan menjadi inspirasi dan obat penyemangat, sehingga pada akhirnya semua keluarga Fismaba dapat menuntaskan belajarnya pada waktunya, sebagaimana kakak-kakak yang tasyakuran kali ini.

Dalam hal ini, Kak Tutud mengawali—dengan semangatnya untuk berpesan— memberi kesan ke teman-teman Fismaba Mesir, “Di manapun kalian berkegiatan, di manapun kalian beraktifitas, jangan lupa jadikan Fismaba sebagai rumah. Saling bantu sesama, junior datang ke kakak bila butuh bantuan, senior jangan menolak ketika dimintai bantuan oleh adiknya,” pesan Kak Tutud penuh harap kehangatan rumah kita berlangsung selamanya.   

“Sedari menjadi mahasiswa baru, pergunakan waktu sampean di sini sebaik mungkin. Nggak usah gengsi-gengsian! Dari situ insyallah akan menjadi lebih baik setelahnya. Dan berusaha untuk meraba diri sendiri apa kekurangan yang ada, misalnya kurang dapat memahami Ilmu shorof, ya belajar! Nggak usah sungkan,” pesan penting Cak Anas untuk teman-teman Fismaba Mesir, terkhusus bagi teman-teman baru guna tidak kehilangan arah dari awal menginjakkan kaki di Mesir.

Wadakan Fismaba Mesir: Meninggalkan Banyak Pesan Kesan Mengharukan

Berbeda dari lainnya, Cak Doel berpesan ke kami dalam hal berbudaya, “Budaya di Mesir, jangan sampean tumpang-tindihkan dengan Budaya Indonesia! Mangke malah kacau. Banyak sekali budaya kita yang dinilai aib ketika dibawa ke Mesir, misal kain sarung. Di sini, sarung jangan sering-sering dipakai dan tidak memakainya di jalan umum!” ujar Cak Doel dengan gaya Kiai kondangan membawa leluconnya.

“Kalau ditanya sama temannya, sebisa mungkin menunjukkan jalannya. Pokoknya, di Fismaba harus saling peka dan saling bantu satu sama lain! Ya harus mau direpotin! Namanya orang hidup, ya harus mau direpotin. Kalau nggak mau direpotin, ya nggak usah hidup,” pesan Kak Adel karena pengalaman lucu yang dimiliki bersama seniornya. Ketika itu Kak Adel kebingungan mencari jalan menuju kuliah banin, malah diarahkan ke tempat bensin karena arahan senior yang kurang pas.

Sebagai bentuk kecintaan pada almamater tercinta, Cak Syafil menyampaikan kesan berarti dan pesan penting agar soliditas dan solidaritas senantiasa dapat dirasakan di Keluarga Fismaba Mesir, “Setinggi apapun derajat kalian di luar sana, jangan sampai kalian tidak mau membantu dan mengabdikan diri di Fismaba Mesir! Karena Fismaba adalah rumah untuk pulang, rumah yang bisa menghangatkan ketika musim dingin dan menjadi angin segar ketika musim panas,” ujar Cak Syafil, Ketua Fismaba Mesir periode 2020-2021.

“Saya terkesan sekali menjadi bagian dari Keluarga Fismaba ini selama di Mesir karena Fismaba Mesir telah menjadi pencerah dan inspirasi bagi saya. Contoh besarnya Kiai Najib Wahab yang telah mendirikan KMNU (Kumpulan Mahasiswa Nahdlatul Ulama) di Mesir atau yang saat ini dikenal dengan istilah PCINU Mesir. Karena dari itu, saya berpesan 3 hal untuk Anggota Fismaba Mesir yaitu untuk mau mengabdi di Fismaba, mengabdi di PCINU Mesir, dan Mengabdi di Azhar. Dan terakhir, kita boleh besar di manapun, tetapi jangan lupa rumah kita tetap Fismaba Mesir,” pesan dan kesan inspiratif dan sangat menggugah semangat pengabdian yang diberikan oleh Cak Yusril untuk Keluarga Fismaba Mesir.

Di hadapan teman-teman Fismaba, Kak Ummah berterima kasih karena telah menjadi lingkungan yang baik dan bernilai selama di Mesir, “Saya percaya, saya sekarang yang seperti ini, karena bentukan dari lingkungan yang mengitari saya, jadi saya sangat berterima kasih kepada teman-teman Fismaba entah sengaja atau tidak karena itu telah menjadi cerminan saya” ungkap Kak Ummah dengan santai penuh arti.

“Jangan lupa teman-teman Fismaba untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan menjaga nama baik Fismaba Mesir ini!” harap Kak Nahdliyin yang tengah berbahagia karena menjadi pengantin baru beberapa minggu lalu.

Karena kehangatan dan keharmonisan Keluarga Fismaba Mesir yang sangat melekat, Kak Fajrur meminta maaf dengan penuh emosional, “Saya minta maaf kalau selama bermuamalah bersama kawan-kawan Fismaba punya banyak salah,” tutur Kak Fajrur dengan menahan air mata karena banyak momen mengharukan yang dialami bersama Keluarga Fismaba.

“Terimakasih telah menjadi keluarga dekat kami selama di Mesir. Semoga silaturahmi kita tetap terjalin, sekalipun kita telah berada di Indonesia,” pungkas Kak Vera penuh harap dan haru karena menjadi bagian dari Keluarga Fismaba.

Di hari yang sama sebelum Wadakan, Fismaba Mesir melakukan pembacaan doa bersama yang dihadiahkan kepada para pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Usai Wadakan, acara dilanjut dengan foto bersama sabagai kenang-kenangan dan salat Magrib berjemaah. Ditutup dengan ramah tamah menu spesial Nusantara, bakso daging bikinan kakak-kakak Fismaba menjadi hidangan hangat bagi teman-teman. Sambil kami menyantap, suguhan semakin mantap ketika Cak Ipul menyanyi dengan suara indahnya dan disambut meriah oleh anggota lainnya.

Pewarta: Kimpul Pena
Lebih baru Lebih lama