Bagian 1: Jama’ & Vacation II Dekade Harlah Fismaba Mesir

Bagian 1: Jama' & Vacation II Dekade Harlah Fismaba Mesir

Masjid Syekh Abd. Rahim di Qina

Menziarahi Para Aulia, Tempat Bersejarah, Hingga Sahah Syekh Ahmad Thayyib di Qina dan Luxor

Fismabamesir.com – Ketika mendengar kata Mesir, mahasiswa Indonesia di Mesir  mengenalnya dengan negara yang memiliki beragam destinasi impian, mulai dari situs-situs bersejarah, keindahan alam, hingga wisata religi seperti makam-makam aulia dan ulama.

Tepat di sudut perempatan Darbul Ahmar, Kairo, rombongan Fismaba Mesir telah berkumpul menanti kedatangan bus sebagai transportasi Jama’ & Vacation II Dekade Harlah Fismaba Mesir. Pada hari Minggu, pukul 01.30 dini hari, bus yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, membawa kami pergi dari Kairo untuk ziarah dan liburan selama 4 hari kedepan (1-4/10). 

Qina

Tujuan pertama memakan waktu kurang lebih 7 jam untuk sampai di Makam dan Masjid Syekh Abd. Rahim di Qina. Setibanya di tempat, terik matahari akhir musim panas disertai cuaca lembab pagi hari menemani langkah kaki dari bus menuju makam. Agenda diawali dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Kang Abda’. Kemudian dilanjut dengan doa oleh Pak Wahab yang dihadiahkan kepada masyayikh Bahrul Ulum dan Al-Azhar serta sahibulmakam. Usai agenda religi, rombongan diarahkan untuk mengisi perut dengan sarapan yang telah disajikan di emperan masjid oleh panitia trip, sebelum kemudian kami bergerak ke situs bersejarah sebagai destinasi berikutnya yang bertempat di Kota Luxor.

Luxor

Kami dimanjakan dengan berbagai kuil yang berdiri kokoh membentang di sepanjang jalur Qina dan Luxor. Pemandangan gurun dan gunung bebatuan yang menyebar luas di kanan dan kiri jalan menambah gairah serta rasa penasaran akan keindahan dan kemegahan Karnak Temple dan Luxor Temple yang memanjakan pengunjungnya. Sejak matahari tepat berada di atas hingga jam 5 sore, kami habiskan waktu untuk mengelilingi dua kuil tersebut, menziarahi Makam Syekh Abul Hajjaj Al-Aqshari, dan ditutup dengan menikmati matahari senja menaiki perahu di Sungai Nil yang berdampingan dengan Luxor Temple. Di atas perahu selama satu jam, kami merasa puas menikmati pemandangan daerah Luxor barat dan timur yang terbelah oleh Sungai Nil. Luxor timur merupakan sebuah kota hidup yang sangat berwarna dan unik sebab banyak masjid dan kuil yang berdampingan. Berbeda dengan pemandangan Luxor bagian barat yang merupakan sebuah pedesaan, dipenuhi tumbuhan hijau, dan sedikit tersentuh oleh bangunan-bangunan seperti di perkotaan.

Tak terasa pukul 19.00, kami mulai menepi ke Luxor bagian barat dan menaiki bus yang sudah tampak jelas di parkiran. Kali ini, seluruh rekan Fismaba Mesir mulai berganti busana dan menyiapkan barang pribadi untuk dibawa ke Sahah Syekh Ahmad Thayyib, tempat istirahat pada malam pertama kami. Sebelum istirahat, kami semua menggelar maulidurasul dengan pembacaan Simthudduror di Sahah bersama masyarakat setempat. Berharap dengan kegiatan mulia di tempat yang berkah ini, segala urusan dapat dipermudah dan menggapai syafaat Nabi Muhammad SAW. Di penghujung acara yang dipimpin oleh Cak Miqdad, Mang Deden, dan Kang Yusril, siapa sangka, putra Syekh Ahmad Thayyib, Syekh Mahmud, tiba di lokasi untuk menjumpai masyarakat setempat. Kami pun tak ingin kehilangan momen. Shodiqin ditemani Kemal meminta izin kepada beliau untuk bersalaman dan tabarukan yang kemudian disusul oleh jamaah Fismaba Mesir lainnya. Malam yang nikmat dan khidmat ditutup dengan makan malam yang telah disiapkan oleh panitia hingga jam menunjukkan pukul 12 malam, waktunya istirahat.

Bagian 1: Jama' & Vacation II Dekade Harlah Fismaba Mesir
Pembacaan Maulid Simthudduror di Sahah Syekh Ahmad Thayyib

Keesokan paginya (2/10), Kemal dan Shodiqin mengajak rombongan untuk mengemas barang pribadi, mandi, dan sarapan. Sekitar pukul 9, seluruh rombongan telah siap untuk berangkat ke Hatsepshut sebagai destinasi berikutnya. Perjalanan ditempuh sekitar 15 menit. Setibanya di tempat, kami bergegas memasuki kuil. Hatsepshut merupakan salah satu destinasi berupa kuil yang menjadi ikon di Kota Luxor. Hatsepshut menjadi alternatif terbaik bagi photographer untuk objek kamera. Selain itu, Hatsepshut memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawannya. Dengan kawasan yang bersih dan luas, terdapat kuil berbentuk istana yang dikelilingi tebing tinggi dan megah di setiap sisi.

Baca juga Bagian 2: Jama’ & Vacation II Dekade Harlah Fismaba Mesir

Pewarta: Kimpul Pena
Editor: M. Rofiqul Amin
Lebih baru Lebih lama